Astronot selalu mengenakan seragam warna putih. Mengapa, apakah ini warna favorit NASA? Dan, tahukah kamu pakaian tersebut berat dan tebal.
Seperti yang kita ketahui, tempat kerja astronot adalah di luar angkasa. Di sana tidak ada atmosfer, sehingga astronot menghadapi ancaman radiasi berbahaya dari cahaya matahari. Radiasi tersebut tidak tersaring oleh atmosfer seperti ketika di bumi. Oleh sebab itu, baju astronot didesain untuk mencegah radiasi berbahaya tersebut "menjamah" tubuh astronot.
|
fdwallpapers.com |
Setiap bahan memiliki respon tertentu terhadap radiasi. Sebagai contoh, jika suatu bahan bersifat memantulkan radiasi merah (panjang gelombang 620-750 nm) dan menyerap radiasi lainnya, maka bahan tersebut akan terlihat berwarna merah di mata kita. Prinsip yang sama berlaku untuk warna-warna lain seperti kuning (panjang gelombang 570-590 nm), hijau (panjang gelombang 495-570 nm), dan biru (panjang gelombang 450-495 nm).
Jika suatu bahan tidak memantulkan (alias menyerap) semua radiasi, maka bahan tersebut akan tampak hitam di mata kita. Itulah sebabnya, ketika kondisi gelap, warna yang tampak oleh mata kita adalah hitam, karena tidak ada radiasi cahaya yang dipantulkan ke mata kita.
Bagaimana dengan bahan berwarna putih? Radiasi cahaya apa yang dipantulkannya?
Bahan yang tampak putih di mata kita adalah bahan yang bersifat memantulkan semua radiasi. Inilah alasan digunakannya bahan berwarna putih untuk pakaian astronot. Radiasi berbahaya tidak dapat mencapai tubuh astronot karena dipantulkan kembali ke angkasa oleh bahan berwarna putih tersebut.
Pakaian berwarna putih ini juga berfungsi untuk mempertahankan tubuh astronot agar tetap hangat, karena radiasi yang dipancarkan oleh tubuh astronot itu akan terpantulkan kembali ke dalam (tidak hilang ke angkasa).
Perlengkapan yang harus ada
Selain seragam yang "harus" berwarna putih, ada lagi perlengkapan lain yang harus digunakan seorang astronot (atau kosmonot, penyebutan orang Rusia). Baju antariksa NASA yang punya nama keren extravehicular mobility unit, alias EMU ini juga dilengkapi dengan:
|
wallpaperhi.com |
1. Helm. Berguna untuk melindungi Astronot dari sinar matahari, radiasi sinar kosmis, partikel-partikel bermuatan, dan lain sebagainya, namun para Astronot pun tetap dapat melihat dengan jelas.
2. Sarung tangan dan sepatu boot. Pelindung tangan dan kaki, tetapi tetap dapat bergerak bebas.
3. Perangkat Primary Life-Support System. Perangkat ini berguna sebagai peyediakan oksigen, pengatur tekanan udara, dan kelembaban, perngkat ini dikemas seperti tas punggung, berat.
4. Radio komunikasi. Kalian tahu kan ruang hampa udara yang tidak dapat menghantarkan suara? Nah, adanya radio komunikasi memungkinkan para Astonot saling berkomunikasi saat berada di luar pesawat.
Tebalnya pakaian antariksa
Mau tahu berapa lapisan yang ada dalam baju antariksa milik NASA ini? Wah, hitung sendiri ya! Berikut rinciannya: … …
|
hplusmagazine.com |
1. Lima lapisan nylom dialuminisiumisasi, lima lapisan film mylar dialuminiumisasi, sebagai pelidung panas.
2. Nylon berlapis neoprene, sebagai pelindung dari hujan meteor dengan ukurannya yang relatif sangat kecil.
3. Lapisan struktur polyester/dacron, sebagai pelindung dari adanya perbedaan tekanan dengan lingkungan luar.
4. Lapisan kantong kemi dari nylon/poliurethan, sebagai pelindung dari keadaan luar yang hampa udara.
5. Engsel-engsel pada titik-titik persendian utama, yang memungkinkan para Astronot bergerak dalam pakaian yang berat tersebut.
6. Pembungkus tubuh yang dilengkapi dengan air dingin, hal ini memungkinkan para Astronot melakukan kerja berat, bahkan lebih dari enam jam nonstop, namun tanpa berkeringat sedikit pun.
7. Lapisan nylon tipis, yang berguna untuk membuat para Astronot merasa nyaman, dan mudah masuk dan keluar, ke dalam dan ke luar pakaian tersebut.
Nah, jadi kalau kita melihat Superman yang bisa terbang ke ruang angkasa tanpa mengenakan baju tambahan, atau film-film fiksi ilmiah yang juga menihilkan pentingnya seragam khusus di ruang angkasa, harus dipertanyakan lagi. Karena, tanpa pakaian khusus inilah yang akan terjadi:
1. Kamu akan pingsan dalam waktu kurang dari 15 detik, coz di sana tidak ada oksigen sama sekali.
2. Darah dan cairan tubuh akan mendidih, lalu membeku karena di luar sana tidak ada tekanan udara sama sekali. Di Bulan misalnya, suhu di sana berkisar antara 120° celcius ketika mendapat sinar matahari, dan -100° celcius saat Bulan tidak mendapatkan sinar matahari. Wah, kamu tidak akan bertahan dengan suhu sepanas dan sedingin ini!
3. Kamu akan kena bahaya dari radiasi sinar kosmis dan partikel-partikel bermuatan dari Matahari, belum lagi partikel-partikel kecil seperti debu dan batuan yang bergerak dalam kecepatan tinggi. Ih serem ya?! Jadi Astronot harus pakai baju antariksa!