Anak-anak lebih cepat mengerti pelajaran ketika membaca buku yang penuh gambar-gambar menarik. Gambar memang sangat membantu daya imajinasi, karenanya ada ungkapan "Satu gambar seribu kata."
Sejak kapan orang mulai membuat buku untuk anak dengan gambar dan siapa pembuatnya? Beberapa jenis codex memang memuat gambar, tapi tidak ditujukan pada anak-anak tentunya. Dalam sejarah pendidikan modern, buku anak bergambar baru muncul sekitar abad 16 atau 17 Masehi.
Tersebutlah John Amos Comenius, seorang guru di sekolah yang memiliki sistem pendidikan kurang baik. Seperti lazimnya di jaman tersebut hanya anak dari kalangan ekonomi menengah ke atas yang bisa belajar di sekolah bermutu, sementara orang miskin kalaupun bisa sekolah harus terima apa adanya, kondisi pendidikan yang tak memadai dan sebagainya.
Akhirnya Comenius mencoba terobosan baru, ia berinisiatif untuk memberikan metode pengajaran yang asyik dan menyenangkan bagi murid. Dan, tercetuslah ide untuk membuat sesuatu yang baru, yaitu buku bergambar. Buku yang tidak hanya menjejali anak-anak dengan kata-kata atau hafalan. Buku yang bisa mengungkapkan sesuatu dengan mudah, tanpa merasakan kesulitan bahasa.
|
John Amos Comenius |
Kebetulan, pria kelahiran Moravia, Ceko, pada tanggal 28 Maret 1592 ini mengajar bahasa latin di Gimnasium Leszno. Sebuah sekolah bagi anak-anak yang hendak menjadi mahasiswa, atau bisa dibilang sekolah persiapan. Di sekolah ini, pelajaran bahasa menjadi wajib. Namun, menjadi tidak mudah, jika anak-anak sendiri tidak menikmati pembelajaran yang diadakan. Apalagi bahasa latin memang termasuk kurikulum wajib di masa tersebut.
The Orbis Pictus merupakan sebuah karya hasil tulisan anak bungsu dari lima bersaudara ini. Buku tersebut berisi panduan membaca untuk anak-anak yang dilengkapi dengan gambar. Buku ini tentu saja ditujukan untuk mengubahmindset anak-anak tentang belajar bahasa. Kesulitan belajar bahasa pun dapat diatasi.
Dalam waktu singkat, nama Comenius semakin dielu-elukan. Ia pun dikenal sebagai seorang guru, ilmuwan pendidik dan sekaligus penulis. Namanya kian melambung saat Ellwood Cubberley, seorang pakar pendidikan pada abad ke-20,mengatakan bahwa The Orbis Pictus merupakan buku yang tidak ada tandingannya di Eropa selama seratus lima belas tahun.
Sang Bapak Pelopor buku anak bergambar ini akhirnya menutup mata selama-lamanya di Amsterdam, Belanda, 15 November1670 pada umur 78 tahun.
Sumber:
sejarahriwikimediainknoir.